Bagi
rekan-rekan yang berprofesi sebagai pendidik pasti kenal dengan taksonomi
Bloom. (Benyamin Bloom) mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar siswa berdasarkan
tiga ranah yakni
Ranah
KOGNITIF, PSIKOMOTOR dan AFEKTIF
·
Ranah
kognitif : kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan,
pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran
·
Ranah psikomotor : kompetensi melakukan
pekerjaan dengan melibatkan anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan
gerak fisik.
·
Ranah
afektif : berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau
penolakan terhadap suatu obyek.
Ranah Kognitif (menurut taksonomi Bloom) : pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis(C4), sintesis (C5), dan evaluasi
(C6).
Ø Pada tingkat pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan
berdasarkan hapalan saja. (Soal pengetahuan : soal yang menuntut jawaban yang
berdasarkan hafalan)
Ø Pada
tingkat pemahaman: peserta didik dituntut untuk menyatakan
masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau konsep.
Ø Pada
tingkat aplikasi: peserta didik dituntut untuk menerapkan
prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru.
Ø Pada
tingkat analisis: peserta didik diminta untuk menguraikan
informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan
pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat.
Ø Pada
tingkat sintesis: peserta didik dituntut menghasilkan suatu
cerita, komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mengsintesiskan
pengetahuan.
Ø Pada
tingkat evaluasi: peserta didik mengevaluasi informasi,
seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya
melakukan judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.
Taksonomi tujuan pengajaran pada kawasan afektif
dikategorikan dalam lima jenis kategori yang menurut W. Gulo (2002: 66) yaitu:
(1) Penerimaan, (2) Tanggapan, (3) Penilaian, (4) Pengelolaan, dan (5)
Penghayatan (karakterisasi).
1.
Penerimaan, meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu
masalah, situasi, gejala, nilai, dan keyakinan.
2.
Tanggapan, berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi
atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
masyarakat.
3.
Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus tertentu.
4.
Pengelolaan, meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu
sistem nilai.
5.
Penghayatan (karakterisasi), keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.
Taksonomi pembelajaran terhadap ranah psikomotorik
secara garis besar dibedakan kedalam 4 tahap, yaitu: 1. Meniru, 2.
Memanipulasi, 3. Pengalamiahan, 4. Artikulasi
Ranah
psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan manual fisik (skills) dan
kemampuan bertindak individu. Harrow (Syambasri Munaf, 2001) mengembangkan
ranah psikomotor dengan enam jenjang, yaitu:
Gerakan refleks, gerakan yang tidak disadari.
Keterampilan gerakan-gerakan dasar, yaitu gerakan yang menuntut kepada
keterampilan yang sifatnya kompleks.
Kemampuan perseptual, termasuk membedakan visual,
auditif, motoris.
Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.
Gerakan-gerakan skill,mulai dari keterampilan sederhana
sampai kompleks.
Kemampuan yang berkenaan dengan
komunikasi,
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Salam Berbagi ilmu
semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung di blog saya.. silahkan tinggakan komentar