Melanjutkan perjalanan dari makam Gus Dur di Jombang saya menuju makam
troloyo di mojokerto tepatnya di desa Sentonorejo kecamatan Trowulan kabupaten
Mojokerto. Mungkin banyak travelista yg belum mengetahui tempat ini mungkin
bagi para peziarah tempat ini sudah tidak asing lagi tapi saya baru pertama
kali kesini walaupun sudah sering ke trowulan berkunjung ke situs2 peninggalan
Majapahit.
Makam troloyo merupakan
bukti dari persebaran islam di bumi Jawa tepatnya di bumi Majapahit. Dari prasasti
di batu nisan Sayyid jumadil kubro tertulis 1465 M. Ini membuktikan bahwa
Islam telah menyebar di wilayah Majapahit sejak abad 14 Menurut buku Sejarah Sayyid
Jumadil Kubro yg di susun Bpk. H. Cholil Nasiruddin Sayyid Jumadil kubro ini
merupakan punjer wali songo atau wali songo yg paling tua. Dan beliaulah yang
pertama kali mempunyai gagasan wali songo di tanah jawa ini
Menurut garis keturunan atau silsilahnya Sayyid Jumadil Kubro ini
merupakan kakek dari Sunan Ampel dan bapak dari Asmarakondi. Sayyid jumadil
kubro berasal dari Samarkhand, dekat
dengan Bukhoro. Beliau datang ke jawa sekitar abad ke 14 tepatnya pada 1399 M.
Kegiatan da’wahnya banyak dilakukan di
lingkungan kerajaan terutama di kerajaan Majapahit.
Jika anda bersama rombongan menggunakan bus anda akan masuk ke tempat
parkir yang jaraknya lumayan dekat dari tempat makam. Anda bisa naik ojek
dengan ongkos 2000 rupiah atau anda bisa berjalan saja mungkin hanya butuh
waktu 5 menit sampai di lokasi.
Itulah catatan
perjalanan travelista di Makam TROLOYO…..
09-06-2013
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung di blog saya.. silahkan tinggakan komentar