Oleh
: Yetty D Novia
sumber : Het Nationaal Archief
Berkaca dari sejarah
Seratus
tujuh tahun yang lalu adalah momen penting bagi bangsa Indonesia. Kenapa saya bilang
penting ? Hal ini karena, pada saat itu mulai bangkit rasa persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Dulu, perjuangan
memperebutkan kemerdekaan hanya dilakukan berdasarkan kedaerahan. Maka tak
heran jika seringkali bangsa Indonesia
mengalami kekalahan melawan penjajah. Semangat untuk lepas dari penjajah dan
mengejar ketertinggalan menjadi dasar perjuangan para pemuda saat itu untuk
bangkit memperjuangkan kemerdekaan. Semangat itu tumbuh dalam bentuk gagasan
dan aksi nyata membentuk wadah pergerakan bernama Boedi Oetomo pada tanggal 20
mei 1908.
Semangat
kebangkitan nasional itu tumbuh tidak lain
karena pengaruh dari pendidikan yang telah ditempuh oleh para pemuda saat itu. Para
pemuda sadar bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dilakukan
sendiri-sendiri atau hanya bersifat kedaerahan dan dengan cara tradisional. Para
pemuda yakin bahwa dengan adanya persatuan dan kesatuan bangsa serta melalui
pergerakan nasionalah Indonesia dapat bebas dan terlepas dari penjajah. Berkaca pada sejarah saat itu maka, dapat disimpulkan
bahwa salah satu penunjang utama kebangkitan bangsa Indonesia adalah
pendidikan.
Pendidikan
penting untuk kemajuan bangsa
Pendidikan
merupakan salah satu indikator kemajuan bangsa. Suatu negara dikatakan maju
apabila pendidikan di Negara tersebut baik dan berkualitas. Menurut UU
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sungguh
sangat mulia fungsi dari pendidikan nasional yang jika disimpulkan adalah sebagai
pembentuk karakter bangsa. Dalam hal ini adalah karakter para generasi penerus
bangsa yakni para pelajar. Mereka adalah penerus tongkat estafet pembangunan
bangsa ini.
Tantangan
pendidikan saat ini
Seiring
dengan adanya globalisai jaman, masalah
penting pendidikan saat ini adalah degradasi moral dari pelajar Indonesia.
Degradasi moral menunjukkan rendahnya karakter bangsa. Padahal karakter bangsa
adalah salah satu hal yang ingin diwujudkan dari pendidikan kita. Degradasi moral para pelajar ditandai oleh
hal-hal sebagai berikut :
1. Semakin
maraknya kasus tawuran sesama pelajar yang bahkan sampai menelan korban jiwa.
2. Ketidakjujuran, ini terlihat saat Ujian
Nasional dimana sebagian pelajar lebih percaya pada kunci jawaban yang belum
tentu benar daripada kempampuanya sendiri. Hal itu juga membuktikan adanya
penurunan rasa percaya diri pada pelajar.
3. Seks
bebas, betapa kita sering mendengar diberita banyak dari pelajar-pelajar di
Indonesia hamil diluar nikah. Seks seolah sudah menjamur dan sudah bukan
menjadi barang tabu dikalangan pelajar, sungguh miris dan memprihatinkan.
4. Meningkatnya
penggunaan narkoba dan minum-minuman keras.
5. Rendahnya
rasa hormat pelajar kepada guru. Sikap tawadhu’ yang ditunjukkan oleh
pelajar-pelajar zaman dulu mungkin telah luntur dan hilang dari remaja saat
ini.
Merosotnya
moral generasi bangsa dewasa ini, salah satunya diakibatkan ketidakmampuan generasi penerus bangsa dalam
memfilter/menyaring budaya yang datang dari luar. Media massa merupakan salah
satu faktor penting yang mempengaruhi pembentukan karakter bangsa. Sinetron
yang yang kurang mendidik, sangat disayangkan dapat kita saksikan setiap hari di layar televisi.
Adegan-adegan
yang merusak moral seperti acting pacaran, perkelahian, dan hal-hal yang tidak
masuk akal seperti manusia bisa menjadi serigala atau harimau seperti yang ditontonkan dalam sinetron GGS dan 7 Manusia Harimau seakan sudah
menjadi hal lumrah dalam setiap tayangan sinetron. Bahkan yang miris lagi, banyak
dari tayangan sinetron yang menampilkan guru sebagai sosok yang culun dan tidak
berwibawa. Stop ! Ini semua tidak boleh dilanjutkan, Kita harus melindungi
asset penting bangsa kita yakni generasi penerus bangsa.
Tampilan-tampilan sinetron yang kurang mendidik diikuti
bahkan dijadikan sebuah trend dikalangan pelajar. Mereka tidak memperdulikan
apakah yang ditiru atau diikuti tersebut termasuk tindakan baik atau buruk yang
jelas mereka tidak mau dikatakan ketinggalan jaman. Pada hakikatnya, usia
remaja adalah saat dimana mereka ingin selalu mencoba meski itu bertentangan
dengan norma-norma yang ada.
Pendidikan
harus bangkit !
Degradasi
moral adalah masalah penting yang harus segera ditangani demi bangkitnya
pendidikan . Salah satu caranya adalah dengan memberikan tontonan yang
edukatif bagi semua generasi penerus bangsa. Peran media sangat penting dalam
proses mencerdaskan bangsa dan membangkitkan pendidikan Indonesia yang lebih
baik lagi.
Sinetron
atau film seharusnya mengandung nilai moral, karakter dan nilai edukatif yang
dapat menginspirasi para pelajar kepada kehidupan yang lebih baik. Hal ini
karena, sinetron setiap hari dapat ditonton oleh siswa. Jika setiap sinetron
yang ada di setiap chanel televisi mengandung nilai moral, karakter dan nilai
edukatif. Tentunya, para pelajar di Indonesia akan menjadi semakin baik dan
berkarakter.
Saya
cukup senang dengan munculnya sinetron “ Aku Anak Indonesia” yang menurut saya
cukup berbeda dengan sinetron-sinetron remaja lainnya. Sinetron ini cukup
idealis, berkarakter dan mampu membentuk sikap nasionalisme dan patriotisme para pelajar. Setelah beberapa kali ikut
menonton sinetron ini. Saya dapat mengatakan bahwa sinetron ini layak ditonton
oleh pelajar-pelajar saat ini. Banyak permasalahan pendidikan yang ditampilkan
dalam sinetron ini. Seperti tawuran, pergaulan bebas, diskriminasi, pelecehan
seksual, bakat dan cita-cita. Tokoh utama
dalam sinetron ini digambarkan sebagai seorang pelajar yang sangat mencintai Indonesia
mualai dari sejarahnya, budaya, suku, dan agamanya dan berjuang demi kehidupan
bangsa Indonesia yang lebih baik.
Pada saat pertama kali tayang, film ini mengangkat
tema tentang tawuran. Bagaimana seorang pelajar berani untuk menghentikan
tawuran yang terjadi antara sekolahnya dengan sekolah lain. Tawuran seolah
sudah menjadi hal biasa dan pihak sekolahpun tidak mau ikut campur untuk
menangani masalah ini. Untungnya muncul sosok Ani seorang pelajar perempuan
yang berani menegakkan nilai-nilai kebenaran. Berbagai cara dilakukan untuk
dapat menghentikan tawuran dan pendekatan personal kepada para pelajar yang memimpin
tawuran adalah langkah yang cukup baik untuk menghentikan tawuran.
Permasalahan yang lain dibahas dalam
film ini adalah bagaimana kita tidak boleh mengejek, mengucilkan seorang
pelajar yang kita kira tidak mampu dalam pelajaran. Ini mengandung pesan bagi
pelajar lain dan para guru agar tidak seenaknya menghakimi seorang pelajar itu
bodoh. Karena setiap orang memiliki karakter dan kemampuan berbeda. Tugas guru
adalah menggali dan menemukan potensi ajaib dari setiap peserta didik yang
diajarnya.
Permasalahan tentang guru juga
ditampilkan dalam sinetron ini ada seorang guru yang suka berbuat tidak senonoh
kepada setiap siswanya. Tokoh Ani dalam sinetron tersebut berani untuk
menasehati guru tersebut dan melaporkan tindakan tidak senonoh guru tersebut
kepada guru dan kepala sekolah. Saya fikir ini adalah masalah yang kerap kali
kita jumpai dalam dunia pendidikan. Betapa kita lihat akhir-akhir ini banyak
dari para pelajar menjadi korban tindak asusila dari para pengajar. Tentunya
akan semakin banyak permasalahan yang dibahas dalam sinetron ini jika
dituliskan disini akan jadi panjang lebar. Sinetron ini cukup menarik dan apik
ditambah dengan lagu-lagu yang bertema nasional yang kerap kali didengarkan dan
malam ini saya melihat dalam sinetron ditampilkan gambar pahlawan seperti
kihajar dewantara dan lainnya yang mungkin sudah dilupakan oleh para pelajar
saat ini. Semoga sinetron ini tetap konsisten untuk memberi tontonan yang mendidik.
Secercah harapan menuju bangkitnya
pendidikan di Indonesia sudah mulai tampak dan saya berharap semakin banyak
sinetron dan film yang akan dapat menginspirasi para pelajar untuk menjadi
generasi emas yang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bangkitlah wahai para Pelajar, Generasi
Emas Pemegang Tongkat Estafet Bangsa
Bangkitlah Pendidikan di Negeriku Tercinta
Indonesia !
Artikel ini diikutkan dalam Lomba Blog KSGN
Periode 02 sampai 20 Mei 2015